KLIKAENEWS.
COM- Di tengah tekanan serangan hama, perubahan iklim, dan tuntutan pasar yang semakin tinggi, petani Indonesia dituntut semakin kreatif menjaga produktivitas lahan. Salah satu inovasi sederhana yang kini mencuri perhatian adalah penanaman bunga zinia di pematang sawah. Bunga berwarna cerah yang selama ini identik dengan taman rumah, ternyata menyimpan manfaat besar bagi ekosistem pertanian.
Kehadiran zinia bukan hanya memperindah lanskap pedesaan, tetapi juga menghadirkan solusi alami untuk meningkatkan keberlanjutan lahan. Warna-warninya menarik serangga penyerbuk dan musuh alami hama, sehingga petani bisa mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. Praktik ini menunjukkan bahwa pertanian tidak selalu identik dengan teknologi mahal; inovasi kadang justru lahir dari langkah sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Manfaat zinia pun berlapis. Sistem perakarannya membantu menahan erosi di lahan miring atau tanah rawan longsor, sekaligus menjaga kualitas tanah agar tetap subur. Sementara dari sisi sosial dan ekonomi, pematang sawah yang dipenuhi zinia membuka peluang wisata agro dan memperkuat citra positif pertanian. Inisiatif ini menjadi bukti bahwa keindahan dan produktivitas bisa berjalan beriringan, menciptakan nilai tambah nyata bagi petani dan desa.
Langkah menanam zinia di pematang sawah layak didukung secara lebih luas oleh pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat. Bibit, pelatihan, hingga promosi agrowisata berbasis tanaman pendukung dapat mempercepat lahirnya model pertanian ramah lingkungan di berbagai daerah.
Zinia membuktikan bahwa inovasi tak selalu datang dari teknologi canggih. Bunga sederhana ini kini tampil sebagai “pahlawan kecil” bagi pertanian berkelanjutan—memperindah pandangan, menekan hama, menjaga tanah, dan membuka peluang ekonomi baru. Jika dirangkul serius, kehadiran zinia di pematang sawah bisa menjadi langkah kecil yang membawa dampak besar bagi masa depan pertanian Indonesia.
