WAAUW...!! SMPN 2 Mandau Wajibkan Siswanya Bayar Tunai Rp 1,4 Juta Untuk Jahit Baju Seragam - .

Breaking

Cari Berita

30.6.17

WAAUW...!! SMPN 2 Mandau Wajibkan Siswanya Bayar Tunai Rp 1,4 Juta Untuk Jahit Baju Seragam

Gambar Ilustrasi
AENEWS9.COM
MANDAU - Ditengah himpitan ekonomi yang semakin sulit, para orang tua murid baru di SMPN 2 Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau harus merogoh saku sebesar Rp 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) untuk biaya jahit baju sekolah kepada tukang jahit yang telah ditunjuk langsung oleh pihak sekolah. Diduga antara sekolah dengan tukang jahit yang ditunjuk melakukan kerjasama untuk meraup keuntungan, Kamis(29/6/17).

Pantauan awak media dilapangan, Kamis(29/6/17) sekira pukul 8.30 wib terlihat para ibu-ibu yang ramai mendatangi salah satu warnet yang ada di Suriname Kecamatan Pinggir dengan maksud ingin membayar uang jahit baju anak mereka yang sudah diterima untuk sekolah di SMPN 2 Mandau.

Salah seorang wali murid yang tidak ingin disebutkan namanya saat dikonfirmasi awak media ditengah keramaian mengatakan, " Kedatangan kami pun kemari untuk membayar uang jahit baju sekolah di SMPN 2 Mandau dan itupun atas petunjuk dari pihak sekolah untuk penjahitan baju sekolah kepada tukang jahit ini.”

Lanjutnya, "Jika pembayaran uang baju ini  tidak lunas, maka kami pun tidak mendapat kuitansi dari tukang jahit, jika tidak ada kuitansi lunas, maka kami saat mendaftar ulang anak tidak boleh pak dan dinyatakan mengundurkan diri. Untuk pembayarannya pun tidak boleh kurang ataupun dicicil dan harus bayar lunas Rp 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah),” ungkap ibu tersebut dengan nada sedih.

"Kami berharap dalam hal ini pihak sekolah ataupun tukang jahit harus teloransi, karena situasi kondisi saat ini yang susah, apalagi pasca usai lebaran. Mengertilah dengan kondisi ini,” Jelas wali murid dengan nada kesal.

Menanggapi hal tersebut kepala sekolah SMPN 2 Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Derita S.Pd ketika dikonfirmasi awak media melalui sambungan seluler ke no pribadinya belum ada jawaban sampai berita ini diturunkan. [iwan]