Perbaikan Makam R.Ay. Masmoyowati Situs Budaya Desa Sangen - .

Breaking

Cari Berita

29.8.17

Perbaikan Makam R.Ay. Masmoyowati Situs Budaya Desa Sangen

Madiun (aenews9.com) - Pemerintah Desa Sangen, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun sedang melaksanakan kegiatan perbaikan fisik situs sejarah makam kuno yang diketahui milik R.Ay. Masmoyowati.

Keberadaan Makam R.Ay. Masmoyowati atau masyarakat setempat mengenal dengan Makam Siraman yang berada di Dusun Kembangsore, RT11/RW03, Desa Sangen, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, merupakan salah satu situs yang cukup penting dalam sejarah peradaban masyarakat Desa Sangen. Apalagi di depan makam juga terdapat 2 situs purbakala peninggalan masa klasik (pengaruh Hindu-Budha) berupa Umpak batu yang pernah berjaya di abad ke-10 hingga awal abad ke-16 Masehi.
     
Dalam sejarah Desa Sangen, bahwa Desa Sangen dulunya menjadi satu dengan Desa Banjarsari, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Seorang warga Banjarsari bernama Maridin disuruh untuk membabat hutan yang terletak di sebelah barat sungai yang berada di barat desa, ia diberi pesan bahwa dalam membabat hutan tidak diberi upah (sangon/sangu dalam bahasa Jawa-red). Dalam babat hutan tersebut, Maridin menemukan sebuah makam kuno yang tidak terawat dengan dua buah batu umpak di depan makam. Setelah selesai membabat hutan untuk dijadikan perkampungan kemudian Maridin merawat makam kuno tersebut.

Adapun perkampungan itu dinamakan oleh Maridin dengan nama SANGEN berasal dari kata sangu, peristiwa itu terjadi pada tahun1821M.

Sedangkan makam kuno yang diketemukan Maridin berdasarkan petunjuk gaib merupakan makam seorang putri dari Dinasti Raja Airlangga dari kerajaan Kahuripan tahun1009 M.

Menurut Kepala Desa Sangen, Sony Hendro Cahyono, S.E, bahwa Desa Sangen juga mempunyai situs benda purbakala yaitu Makam kuno R.Ay. Masmoyowati dan dua artefak batu umpak peninggalan jaman kerajaan Hindu-Budha, sebagai bentuk pelestarian terhadap cagar budaya, Pemerintah Desa Sangen melakukan kegiatan fisik pemeliharaan yang meliputi pengecatan pada tiang penyangga cungkup dan pemasangan keramik di sekitar makam.

“ Pemasangan keramik Makam R.Ay. Masmoyowati serta pengecatan pada tiang bangunan supaya suasana terlihat bersih dan nyaman untuk orang yang berziarah. Lagi pula pada kegiatan bersih desa yang diadakan setiap tanggal 1 Asyuro selalu diawali dari Makam Eyang Maridin kemudian berlanjut ke Makam Siraman ini,” terang Sony.

Sedangkan penggunaan dana pemeliharaan fisik makam kuno diambilkan dari DD Tahun 2017.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Siswanto, Staf Urusan Umum Desa Sangen, "Program pemeliharaan Makam R.Ay. Masmoyowati diambilkan dari Dana Desa (DD) tahun 2017 dengan nilai anggaran sebesar Rp.5.549.962 (lima juta lima ratus empat puluh sembilan ribu rupiah),” terang Siswanto. (zam/DP)