Petani Minta Patokan Harga dari Pemerintah Menyusul Anjloknya Harga Porang - .

Breaking

Cari Berita

2.9.21

Petani Minta Patokan Harga dari Pemerintah Menyusul Anjloknya Harga Porang

                                 foto istimewa koleksi dokumen Peporma
AENEWS9.COM|| pertanian- Menyusul  anjloknya harga Porang pada panen tahun ini yang hanya berkisar Rp6.500 - Rp7.000 per kilogram. Sejumlah petani porang di Kabupaten Madiun berharap ada patokan harga dari pemerintah.


"Harapannya ada patokan harga porang, baik bibit hingga panen, "kata salah satu petani porang di Desa Klangon, Kecamatan Saradan. Seperti diberitakan Antara, Senin (30/8/2021).


Menurutnya, pada tahun ini harga umbi porang hanya tinggal setengahnya dari harga tahun lalu yang mencapai Rp13 ribu per kilogram. Kondisi tersebut membuat para petani merugi."Rugi besar, terutama bagi para petani pemula. Sebab, harga bibit saat beli mahal, sedangkan pas panen anjlok, "tambahnya.


Pihaknya mengaku kaget dengan turunnya harga porang pada panen tahun ini yang sampai 50 persen dari harga sebelumnya. Karena itu, petani porang di Kecamatan Saradan memilih untuk menunda panen porangnya di lahan sekitar 1.500 hektare.



"Semoga pemerintah bisa mencari solusi untuk patokan harga porang, "harapnya.


Saat ini porang menjadi komoditas unggulan dan menjadi primadona masyarakat di Kabupaten Madiun untuk diekspor ke negara lain.


Sesuai data Dinas Pertanian Kabupaten Madiun, pada 2016 di Kabupaten Madiun terdapat 1.484 hektare lahan porang. Setahun kemudian bertambah menjadi 1.536 hektare dan pada 2018 mencapai 1.568 hektare.


Tren budidaya porang setiap tahun terus meningkat. Pada 2019 luas lahan porang mengalami lonjakan drastis menjadi 3.465 hektare. Kemudian, tahun 2020 bertambah menjadi seluas 5.363 hektare, dan dimungkinkan akan terus bertambah. (Ant/red)