Menko PMK : Kalau Ingin Negara Maju Berantas Angka Stunting - .

Breaking

Cari Berita

26.1.22

Menko PMK : Kalau Ingin Negara Maju Berantas Angka Stunting


AENEWS9.COM
| Kabupaten Madiun- Desa Simo Kecamatan Balerejo, Kabupatèn Madiun mendapat kunjungan Menteri Koordinator Bidang Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Rabu( 26/1).

Dalam kunjungan tersebut, dirinya disambut oleh Bupati Madiun H. Ahmad Dawami bersama Forkopimda Kabupaten Madiun. 

"Sesuai target Presiden Jokowi di 2024 di angka 14 persen. Minimum per tahun kasus stunting harus turun 2,7 persen, bahkan kalau bisa lebih," ujar Menko PMK

Dirinya menjelaskan, masih banyak masyarakat yang belum memiliki pemahaman tentang stunting, mereka masih mengira stunting adalah masalah kurang gizi atau kerdil secara pertumbuhan namun sebenarnya utamanya adalah masalah pertumbuhan volume otak.

Ia mengatakan penyebab tingginya angka kasus stunting di Indonesia dikarenakan kurangnya asupan gizi kronis, rendahnya cakupan akses air dan sanitasi penduduk yang memiliki akses air minum berkualitas rendah. Dirinya mengapresiasiasi penanganan stunting di Kabupaten Madiun yang sudah memenuhi capaian mininum.

"Kalau ingin negara kita maju maka kita harus berantas angka stunting" ujar Muhadjir

Upaya pemberian tablet tambah darah (TTD) ke sekolah-sekolah untuk remaja putri ini dilakukan untuk meminimalisiasi perempuan usia muda mengalami anemia. Namun ia berharap agar tablet tersebut benar-benar diminum oleh para remaja sehingga program tersebut benar-benar terlaksana.

" Tablet tambah itu rasanya gak enak, makanya banyak remaja kita yang diberi namun tidak diminum. Kita harus pastikan tablet tambah darah tersebut diminum kalau perlu minum ditempat atau difoto," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Madiun menuturkan di Kabupaten Madiun penanganan stunting tidak terfokus pada satu dinas saja. Namun, penanganan stunting dilakukan dengan sistem Integrated Development Plan yang artinya sinergitas seluruh OPD karena masalah stunting adalah masalah yang kompleks.

"Stunting adalah masalah yang kompleks tidak bisa ditangani satu dinas saja sehingga memerlukan penanganan dari semua pihak," jelas Bupati

Dalam kesempatan tersebut Bupati turut didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Joko Lelono, Kepala Dinas Kesehatan Soelistyo Widyantono, Kepala Dinas PUPR Gunawi, Kepala Dinas Pertanian Sodik Heru Purnomo, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB PPPA) Suryanto, Direktur Perumda Tirta Dharma Purabaya Sumaryono.

Masing-masing menyampaikan pandangan terkait penanganan stunting sesuai dengan dinasnya. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB PPPA) Suryanto menyampaikan untuk hasil timbang bulan Agustus 2021 sekitar 14,9 persen, untuk kecamatan Balerejo ada 173 orang atau sekitar 7,75 persen, sementara di Desa Simo ada 4 orang kalau dipresente 0,3 persenD.

Dirinya menambahkan sudah membentuk tim pendamping keluarga yang didalamnya ada bidan, PKK, dan kader KB, semuanya berkolaborasi untuk menekan angka stunting di desanya masing-masing.

Selain itu, juga akan membentuk tim percepatan penurunan stunting.( *)