Siasati Harga Porang Anjlok, Petani Porang Ponorogo Mulai Lirik budidaya Kacang Sacha inchi - .

Breaking

Cari Berita

13.4.22

Siasati Harga Porang Anjlok, Petani Porang Ponorogo Mulai Lirik budidaya Kacang Sacha inchi

Jalin Kemitraan Budidaya kacang Sacha inchi Perporpon dengan PT Samira

AENEWS9.COM| Ponorogo - Fenomena komoditas porang yang sempat ramai dibicarakan masyarakat beberapa waktu lalu, bahkan  Presiden Jokowi sempat menyebut Porang  akan menjadi unggulan ekspor Tanah Air, namun sayang harga komoditas tanaman tersebut yang semakin hari tidak menentu.


Belum lagi para petani atau orang yang baru terjun ke dunia agrikultur berlomba-lomba menanam porang karena melihat nilai ekonomis yang tinggi.Harga umbi porang yang saat ini Rp 6.500 per kilogram itu, tinggal setengahnya dari tahun lalu yang mencapai Rp 13.000 per kilogram. Kondisi tersebut membuat banyak petani merugi


Siasati harga jual porang yang semakin tidak menentu, Khuzaini ketua petani Porang yang tergabung dalam perporpon ( Petani Porang Ponorogo) mengadakan sosialisasi pengenalan budidaya kacang Sacha inchi kepada anggotanya, Rabu (13/3).


Dalam kesempatan itu Khuzaini mengungkapkan bahwa harga jual porang yang semakin hari menurun tajam menyulitkan petani.Terutama mereka yang terbilang pemain baru.Beban tanggung jawab dirinya sebagai ketua petani porang untuk dapat bersama mengangkat kesejahteraan anggotanya yang sedang terpuruk akibat anjloknya harga Porang perlu terobosan  dalam pemberdayaan ekonomi anggota khususnya di komoditas pertanian. 


Berdasarkan informasi dan literasi yang dia peroleh tidak salahnya mencoba mengembangkan komoditas baru dengan sistim kemitraan yaitu kacang Sacha inchi. Alasannya potensi harga dan nilai ekonomi serta hasil panen yang terjamin pasarnya.Untuk itu dirinya menggandeng PT SAMIRA Solo untuk mensosialisasikan pengembangan potensi budidaya kacang Sacha inchi kepada anggotanya.


"Diharapkan dengan adanya sosialisasi  komoditas  kacang Sacha inchi  dapat  kedepannya  menjadi solusi mengangkat perekonomian petani  Porang  di wilayah  Pulung setelah terpuruk dengan  ketidakstabilan harga  saat ini ," ungkap Khuzaini.


Dirinya juga menambahkan  guna meningkatkan SDM  serta pengetahuan lebih jauh  tentang komoditas kacang Sacha inchi  kepada anggotanya  perlu di agendakan  study banding  ke tempat  pembudidayaan nya.


"Bila perlu kita study banding ke daerah yang telah sukses mengembankan tanaman kacang Sacha inchi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan anggota," imbuh Khuzaeni.


Sementara itu perwakilan dari PT SAMIRA Joni Arisanto memaparkan tentang apa itu komoditas tanaman kacang sacha inchi dengan nama latin Plukenetia volubilis yang masih asing bagi telinga petani  karena termasuk tanaman komoditas baru.Di samping itu juga disampaikan cara tanam,masa tanam,perawatan sampai pemasaran  komoditas kacang  Sacha inchi.


"Tanaman Sacha inchi tidak perlu perawatan khusus sebab termasuk tanaman liar sehingga mudah untuk di tanam dan dengan jangka panen yang tergolong cepat. Dari jangka tanam enam bulan sudah bisa di panen dan kalau sudah tumbuh bisa sampai usia 20 tahun," papar Jhony.


Sedangkan untuk petani yang ingin menanam PT Samira menawarkan kerjasama kemitraan.

"Sementara kerja sama kemitraan yang kita tawarkan ini adalah bagi hasil panen dan umroh gratis,petani hanya menyediakan lahan saja. Semua di cukupi perusahan mulai dari pendampingan penanaman,  bibit,obat dan pupuk maupun hasil panen serta  pemasaran  sudah tanggung jawab dari perusahaan," kata Jhony.


Sekedar informasi tanaman kacang Sacha inchi ini banyak terkandung manfaat didalamnya seperti omega 3,6,9 dan 17 yang sangat bermanfaat bagi kesehatsn tubuh serta kandungan protein dan mineral lainnya.Serta mempunyai nilai ekonomi yang bisa diperoleh melalui produk turunannya seperti minyak, teh dan lain - lain serta permintaan yang besar bagi kebutuhan industri  kesehatan, kecantikan.Dan disamping itu peluang menanam Plukenetia volubilis nama latin dari Sacha inchi sangat besar mengingat belum banyak yang terjun di sektor komoditas ini.( Inung)