KLIK AENEWS.COM| Madiun- Bagi warga masyarakat Caruban dan Mejayan sekitarnya keberadaan situs palang tentu sudah tidak asing terdengar . Situs Palang atau orang Mejayan menyebut rumah eyang palang merupakan cagar budaya yang masih kokoh berdiri dan terawat diperkirakan usia rumah itu sekitar 300 tahun.
Situs Rumah Palang merupakan tempat wisata sejarah yang populer di kalangan pecinta sejarah yang berkunjung ke Kabupaten Madiun.
Cukup mudah untuk menuju lokasi wisata tersebut karena berada tepat di pinggir jalan utama jalur Surabaya-Madiun di Jalan Raya Surabaya- Madiun Jalan Panglima Sudirman Nomor 79-A Desa Mejayan, Kabupaten Madiun atau tepatnya depan kantor desa Mejayan .
Rumah Palang adalah rumah milik
peninggalan Raden Ngabehi Beiloh Prawirodipuro atau dikenal dengan Eyang Palang sang pencipta kesenian dongkrek, kesenian khas Madiun.
Di situs Palang para pengujung dapat melihat berbagai koleksi arca peninggalan Kerajaan Jawa Kuno yang masih terawat dan dijaga dengan baik.Seperti Arca Ganesha, Arca Nandi, Arca Perwujudan, dan Umpak Bermotif
dan madih banyak lagi yang semuanya itu peninggalan Eyang Palang.
Selain menyimpan benda- benda purbakala,rumah palang tersebut menjadi tempat diciptakannya kesenian tarian Dongkrek oleh Éyang Palang yang menjadi tarian kesenian asli Desa Mejayan.
Sri Harmini, salah satu keturunan Eyang Palang generasi kelima yang selama ini tinggal dan masih setia merawat peninggalan bersejarah tersebut menuturkan kemunculan Dongkrek berawal dari wangsit yang didapat Eyang Palang ,Dongkrek lahir sekitar tahun 1867.
"Dulu banyak warga yang sakit kemudian meninggal. Hingga Eyang semedi kepada Yang Kuasa dan akhirnya mendapatkan wangsit untuk menciptakan tarian dongkrek, "kata Sri Harmini
Sebagai pengelola dan penjaga Rumah Situs Palang, Rutinitas Sri Harmin kerjakan yaitu membersihkan puluhan arca yang tersimpan di sebuah kamar berukuran lebih kurang 6X6 dengan dindingnya dari triplek.Kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya menjaga warisan leluhurnya .Setidaknya, dihilangkan debunya dengan kemoceng dan dilap kain.
‘’Biasa saja saat membersihkan benda- benda cagar budaya tersebut,tidak ada ritual khusus yang penting permisi dulu,’’ ungkapnya.
Menurut Sri Harmini banyaknya benda bersejarah yang tersimpan di rumah peninggalan eyang Palang dapat menjadi tempat edukasi sejarah bagi generasi sekarang.( Nung)