KLIKAENEWS.COM,Ponorogo – Ratusan petani padi di Ponorogo menghadapi ancaman gagal panen akibat meluasnya serangan hama wereng batang cokelat. Data sementara dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo mencatat, luas lahan yang terdampak mencapai 89,79 hektare, dengan 2,6 hektare di antaranya dinyatakan puso (gagal panen total).
Menurut Suwarni, Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dispertahankan Ponorogo, kerusakan lahan terbagi dalam beberapa kategori.
"Sebanyak 75,08 hektare rusak ringan, 10,78 hektare rusak sedang, dan 51 hektare rusak berat. Sementara, 2,6 hektare lainnya puso," jelasnya, Kamis (17/7/2025).
Sebagai respons cepat, Dispertahankan Ponorogo telah mendistribusikan 300 liter pestisida secara gratis kepada kelompok tani untuk pengendalian dini. Tak hanya itu, Kodim 0802/Ponorogo juga turun langsung membantu petani melalui pendampingan penyemprotan oleh Babinsa.
Letkol Inf Dwi Soerjono, Dandim 0802/Ponorogo, menekankan pentingnya teknik penyemprotan yang tepat. "Agar efektif, penyemprotan harus difokuskan di bagian bawah tanaman, dekat akar, bukan di atas. Ini sesuai arahan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL),"tegasnya.
Dwi mengungkapkan, 19 dari 21 kecamatan di Ponorogo telah terindikasi serangan wereng. Pada Selasa (16/7), penyemprotan massal telah dilakukan di 9 kecamatan, mencakup 34 desa dan 44 kelompok tani, dengan target 250 hektare lahan terdampak.
Kolonel Arm Untoro Hariyanto, Danrem 081/DSJ, mengapresiasi langkah Kodim 0802/Ponorogo. "Ini bukti kehadiran TNI untuk membantu masyarakat, tak hanya di sektor pertanian, tapi juga berbagai masalah lainnya,"ujarnya.
Upaya kolaboratif ini diharapkan mampu menekan penyebaran hama dan meminimalisir kerugian petani




