AENEWS9.COM MAGETAN – Dalam rangka membangun integrasi,
kewaspadaan dan kesiagaan nasional dalam bingkai Pancasila, untuk menghadapi
perkembangan situasi belakangan ini, Seluruh komponen Front Anti
Komunisme Magetan membentuk kepengurusan tingkat kabupaten yang bertempat
di kediaman salah satu pengurus Fron Anti Komunis di Takeran . Hadir
dalam kegiatan tersebut Danramil Takeran, KH Zuhdi Tafsir, pengurus pusat
Front Anti Komunis, Ormas, Tokoh Masyarakat dan beberapa awak media
dan diikuti 70 orang. Sabtu 18/2/2017
Sejarah mencatat bahwa telah terjadi Pemberontakan Partai Komunis Indonesia
(PKI) pada tahun 1948 di Madiun dan sekitarnya. Pemberontakan ini terjadi
justru pada saat rakyat dan Pemerintah Indonesia sedang menghadapi ancaman
agresi Belanda. Pemberontakan PKI terulang kembali pada tahun 1965 atau yang
biasa disebut dengan G30S/PKI, pada saat Bung Karno dan seluruh rakyat
Indonesia sedang gencar-gencarnya melaksanakan Dwi Komando Rakyat (Dwikora).
Dua kali pemberontakan PKI tersebut merupakan pengkhianatan terhadap
Pancasila dan rakyat Indonesia, sebuah tindakan licik, menusuk dari belakang
pada saat rakyat dan Pemerintah Indonesia sedang berjuang mempertahankan
kemerdekaan. Tujuannya sangat jelas, yaitu untuk merebut kekuasaan yang apabila
berhasil niscaya akan disusul dengan penggantian ideologi Pancasila oleh
komunisme.
Untuk itu, demi masa depan dan kebaikan bersama seluruh rakyat Indonesia, Front
Anti Komunis yang berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945, membentuk
pengurus di tingkat kabupaten hingga tingkat Kecamatan untuk periode 2017
-2022. Ini merupakan wadah besar yang tergabung dari berbagai ormas, pesantren
serta masyarakat di wilayah Kabupaten Magetan
Front Anti Komunis (FAK) adalah organisasi anti-komunis yang didirikan dan
berdasarkan identitas ideologi organisasinya pada Pancasila dan UUD 45. FAK
menyatakan organisasinya mempunyai hak dan kewajiban untuk mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman, gangguan, rongrongan dalam
berbagai bentuk gerakan Komunisme dan Neo-Komunisme di Indonesia.