Upaya Pemdes Kenongomulyo Angkat Ikon Desa Melalui Batik Tulis Kenongo Gandik - .

Breaking

Cari Berita

4.7.19

Upaya Pemdes Kenongomulyo Angkat Ikon Desa Melalui Batik Tulis Kenongo Gandik



Batik kenongo khas desa kenongo mulyo Magetan

AENEWS9.COM| Magetan- Upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat desa dalam mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, Pemdes Kenongomulyo,kecamatan anguntoronado, Kabupaten Magetan, melalui pemerintah desa mulai menjalankan progam pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembuatan batik tulis bercorak bunga kenongo yang ada gandiknya untuk di jadikan ikon desa tersebut.Selama ini, batik Magetan identik dengan batik pring sedapur dari desa  Sidomukti   Ternyata, pengembangan batik juga dilakukan warga Desa Kenongomulyo, Kecamatan Nguntoronadi. Kaum perempuan di kecamatan tersebut tengah merintis pengembangan batik tulis.

Kepala Desa Kenongomulyo, Heri Suwarno mengatakan, pengembangan batik tulis ini diinisiasi Pemerintah Desa melalui Bumdes sebagai pemberdayaan masyarakat yang kemudian membentuk kelompok batik,
Kegiatan pelatihan itu digagas dalam rangka kegiatan pemberdayaan masyarakat yang didanai oleh anggaran Dana Desa Tahun 2019.

Sejak beberapa bulan ini  para anggota kelompok batik  ini terus mengikuti pelatihan  meningkatkan ketrampilan mereka membatik. Usaha ini terus dikembangkan hingga sekarang. "Selain untuk meningkatkan ekonomi warga, kelompok usaha batik ini juga dalam rangka mengangkat produk ikon Desa ," kata Heri, kemarin Kamis(4/7/2019)



Kegiatan itu di rancang oleh Kepala Desa Kenongomulyo Heri Suwarno, Menurutnya salah satu program kerjanya adalah mengembangkan dan mengangkat perekonomian masyarakat dengan kearifan budaya lokal.Sejauh ini, dampak positif mulai dirasakan. Sebanyak 10 anggota, yang didominasi kaum perempuan, mendapat tambahan penghasilan dari hasil membatik. Uniknya, corak batik yang mereka kembangkan berkaitan dengan desa maupun budaya setempat.

Heri Suwarno menambahkan pelatihan membuat batik tulis ia mendatangkan pelatih  dari Kabupaten Ngawi. Kata dia, batik tulis yang dikembangkannya adalah motif bunga kenanga dengan gandik (tanduk),dan ini menjadi ciri khas Desa kenongomulyo .Ada banyak motif bunga kenanga tetapi yang miliki gandik (tanduk) hanya desa kenongo Mulyo ini.yang rencananya motif bunga kenanga yang ada gandiknya(tanduk)  tersebut akan di patenkan.
“Motif bunga kenanga yang ada gandiknya adalah motif asli dan khas desa kenongomulyo,Kecamatan Nguntoronadi,Magetan, memang ada banyak motif bunga kenanga namun tidak ada gandiknya, rencananya akan kita patenkan motif kenongo gandik, Selain soal motif, batik tulis kami juga menarik dari sisi warna yang memilih warna-warna cerah. Batik ini cocok untuk dikenakan baik pria dan wanita juga untuk segala usia," imbuhnya.

Dari pantauan di lokasi reporter Aenews9.com menyaksikan ibu-ibu pembatik  nampak antusias  menorehkan canting yang sudah dicelup malam keatas kain putih
yang sudah di gambar bunga kenanga.
Warna-warna dasar seperti coklat dan hitam menghiasi sela-sela gambar yang sudah terpola.

Binti (35) salah satu yang ikut membatik kepada Jawapes mengatakan ada beberapa tahapan dalam membatik yang pertama pemotongan bahan baku (mori) sesuai dengan kebutuhan, Mengetel : menghilangkan kanji dari mori dengan cara membasahi mori tersebut dengan larutan : minyak kacang, soda abu, tipol dan air secukupnya. Lalu mori diuleni setelah rata dijemur sampai kering lalu diuleni lagi dan dijemur kembali. Proses ini diulang-ulang sampai tiga minggu lamanya lalu di cuci sampai bersih. Proses ini agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna, Nglengreng : Menggambar langsung pada kain(4) Isen-isen : memberi variasi pada ornamen (motif) yang telah di lengreng.(5.)Nembok : menutup (ngeblok) bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.(6) Ngobat : Mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dicelupkan pada larutan zat warna.(7). Nglorod : Menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih (finishing).(8) Pencucian : setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih dan kemudian dijemur, jelas Binti

Masih menurut Binti untuk sementara pemasaran hasil batik Kenongomulyo masih di pakai untuk kalangan sendiri baik itu untuk seragam aparatur desa,RT/RW maupun masyarakat desa sendiri. Harapan kedepannya batik dari desa Kenongo Mulyo dapat menjadi ikon desa serta dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi warga kedepannya.
"Semoga kedepannya batik dari desa Kenongomulyo dapat menjadi ikon desa serta bisa bernilai ekonomis yang dapat mengangkat harkat masyarakat desa" Ujar Binti(zm/rkw)