Desa Wisata Nglanggeran Mendunia Berkat Konsep Merawat Keabadian Alam - .

Breaking

Cari Berita

1.1.22

Desa Wisata Nglanggeran Mendunia Berkat Konsep Merawat Keabadian Alam


AENEWS9.COM || 
Konsep pengembangan di salah satu desa wisata terbaik dunia meliputi tiga unsur penting, seperti geodiversity, biodiversity, dan culturediversity. Selain juga menerapkan prinsip konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat secara bersamaan.

Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta oleh organisasi pariwisata PBB United Nation World Tourism Organization UNWTO dimasukkan dalam daftar desa wisata terbaik dunia 2021.

Kawasan ini berada 34 kilometer di sebelah timur Kota Yogyakarta, dan secara administratif menjadi bagian dari Kabupaten Gunungkidul. Sejumlah destinasi wisata populer lain, berserak di sekitar Nglanggeran menjadi satu kesatuan kunjungan yang menarik.

Ngalnggrengan inilah, yang kemudian dipilih bersama 44 desa wisata dari 32 negara, sebagai UNWTO Best Tourism Villages 2021. Penganugerahan dilakukan dalam Sidang Umum UNWTO ke-24 di Madrid, Spanyol, Kamis (2/12).

UNWTO menetapkan sembilan kriteria penilaian dalam penentuan 44 desa wisata terbaik dunia. Termasuk dalam daftar itu adalah sumber daya alam dan budaya, promosi dan konservasi sumber daya budaya, keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan sosial, keberlanjutan lingkungan hingga potensi dan pengembangan pariwisata serta integrasi rantai nilai.

Sekretaris Jenderal UNWTO, Zurab Pololikashvili, dalam pernyataan resminya menegaskan, pariwisata dapat menjadi pendorong kohesi sosial dan inklusivitas, dengan mempromosikan distribusi manfaat lebih adil sekaligus memberdayakan masyarakat lokal

“Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan terhadap desa-desa yang berkomitmen untuk menjadikan pariwsata sebagai pendorong yang kuat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya,” kata Zurab Pololikashvili.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyambut baik capaian ini seraya memastikan Nglanggeran adalah destinasi kelas dunia. Dia juga memberi catatan khusus karena kebersamaan masyarakat, pemerintah daerah, dan pengelola, yang akan menempatkan pariwisata sebagai motor penggerak pembangunanan di desa. (*)