Gandeng Dinas Kehutanan Wilker Magetan Pemdes Pesu Adakan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Silase - .

Breaking

Cari Berita

9.6.22

Gandeng Dinas Kehutanan Wilker Magetan Pemdes Pesu Adakan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Silase

Pelatihan pembuatan pakan ternak Silase pada peternak di Desa Pesu oleh PPL Kehutanan Kamis (9/6)

AENEWS9.COM|Magetan
- Pandemi penyakit Mulut dan Kuku ( PMK)  atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus menjadi momok bagi kalangan peternak kambing, sapi, domba akhir-akhir ini.


Guna mengantisipasi penyebaran virus PMK,Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Wilker Magetan yang bekerjasama dengan pemerintah desa Pesu Kecamatan Maospati kabupatèn Magetan mengadakan pelatihan pengolahan pakan ternak secara fermentasi sekaligus  pencegahan penyakit PMK kepada peternak sapi,Kambing dan domba yang berada di desa Pesu kecamatan Maospati kabupatèn Magetan,Kamis 9/6/2022.


Muhtadi petugas lapangan  dari Dinas kehutanan Provinsi Jawa Timur Wilker Magetan yang sekaligus menjadi narasumber pelatihan mengatakan bahwa kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan usaha produktif kelompok ternak dan peningkatan usaha dalam bidang peternakan yakni pembuatan pakan ‘Silase’.

Penyerahan sedekah bibit Alpukat & Srikaya secara simbolis kepada peternak binaan Dinas Kehutanan Wilker Magetan 


Pelatihan pembuatan pakan ternak silse ini ini sangat mudah yaitu dengan proses fermentasi, rumput-rumputan atau hijauan lainnya dapat diolah menjadi ‘Silase’. Pakan ternak tersebut mengandung nutrisi tinggi dan tahan lama sehingga bisa menjadi alternatif pakan saat musim paceklik.

Wondo Kades Pesu kecamatan Maospati Magetan 


“Kegiatan ini akan terus kami tularkan ke kelompok ternak  lainnya, dan kami siap memberikan pendampingan bersama tim  dalam memberikan pelatihan di sejumlah wilayah kerja kami ,” ujarnya.


Dalam paparan juga disampaikan bahwa negara Indonesia sebelumnya telah bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sejak tahun 1986 Namun, tiga puluh enam tahun kemudian tepatnya bulan April dan Mei 2022, sapi yang bergejala PMK mulai muncul di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Untuk itu dirinya berpesan kepada peserta pelatihan untuk senantiasa menjaga kebersihan kandang dan hewan ternak dan  memperhatikan jenis pakan yang akan diberikan kepada ternak agar lebih antisipatif terhadap penyebaran PMK.


" Tetap jaga kebersihan kandang  dan hewan ternak, perhatian pakan yang akan diberikan segera konsultasikan jika menemui hewan ternaknya mengalami perubahan fisik dan perilaku," ungkap Muhtadi ,Kamis (9/6)


Ditempat yang sama Kepala desa Pesu,Wondo mengapresiasikan  pelatihan yang diadakan Dinas kehutanan Wilker Magetan kepada peternak sapi, kambing,dan domba yang juga warga masyarakatnya.Dimana kegiatan tersebut dapat menjadi pengetahuan bagi peternak untuk bisa berinovasi dalam penyediaan pakan ternak. 

Wondo melanjutkan pentingnya peternak menjaga kesehatan ternak dan kebersihan kandang ternak, karena sudah merebaknya virus PMK 


“Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang digagas oleh tim PPL Dinas Kehutanan Wilker Magetan dalam memberi pengetahuan tentang pembuatan pakan ternak fermatasi kepada warga.Semoga Kegiatan ini juga bisa langsung diterapkan katanya.


Dalam kegiatan tersebut  juga di lakukan praktek pembuatan pakan fermentasi dan sedekah Bibit tanaman Alpukat dan sirsak bagi peternak binaan PPL Dinas Kehutanan Wilker Magetan yang diserahkan secara simbolis .

Pewarta: Zain Mursid