Antisipasi OHP Tikus, Pemdes Menang Bangun Rubuha Sekaligus Upaya Pelestarian Tyto Alba - .

Breaking

Cari Berita

24.8.22

Antisipasi OHP Tikus, Pemdes Menang Bangun Rubuha Sekaligus Upaya Pelestarian Tyto Alba

Pemasangan Rumah burung hantu di areal persawahan desa Mênang melalui dana desa 2022

AENEWS9.COM| Ponorogo
- Organisme Hama Pengganggu ( OHP) menjadi momok bagi petani, salah satunya hama tikus.Dimana serangannya bisa membuat petani gagal panen.


Guna mengantisipasi serangan serta pengendalian hama tikus secara preventif yang dapat merugikan petani, serta pentingnya kehadiran predator alami pemerintah Desa Mênang Kecamatan Jambon Kabupatèn Ponorogo,  membangun 4 unit RUBUHA di areal pesawahan Sedoro,Melikan,Suwatu.

Kepala Désa Menang melalui Sekretaris desa Muhlisul Auton menjelaskan pembangunan Rubuha yang dibiayai dari Dana Desa tersebut sebagai upaya  dalam antisipasi serangan OHP tikus di wilayah persawahan desa Mênang.

"Salah satu upaya mengantisipasi serangan hama tikus kami membangun Rubuha dari dana desa,untuk tahap awal, kita   membuat 4 unit Rubuha. Selanjutnya kita evaluasi seberapa efektif upaya tersebut dalam menanggulangi serangan hama tikus. Jika benar-benar efektif, tentunya kita akan dibangun  kembali di areal persawahan 

lainnya ," kata,Sekdes Muhlisul Auton.



Auton menjelaskan  rubuha itu merupakan kandang buatan yang dipasang untuk burung hantu, dimanfaatkan secara optimal untuk mengorganisasi tindakan pengendalian,  rubuha ini memudahkan burung hantu berburu tikus di sawah.Selain itu kami juga ingin melestarikan serta mengembangkan burung hantu jenis Tyto Alba yakni dengan mengembangkan burung Tyto Alba sebagai musuh alami hama tikus.


"Rubuha ini dibangun sebagai sarana mengorganisasi tindakan pengendalian,sekaligus menjadi tempat pembiakan burung hantu jenis Tyto Alba predator alami tikus jelasnya ,Selasa(23/8/2022)

Masih menurut Muhlisul sejauh ini, petani mencoba mengatasi hama tikus dengan cara konventional. Yakni dengan menyebar racun dan melakukan pengasapan ke lubang-lubang yang merupakan sarang tikus menggunakan bubuk belerang.

Pemanfaatan burung hantu sebagai predator pengendali hama tikus perlu dikembangkan melalui pembangunan rumah - rumah burung hantu di persawahan, harapannya pemanfaatan musuh alami tikus ini ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu berbahaya bagi tanaman serta manusianya serta dapat menjadi lahan konservasi bagi habitat Tyto Alba.

Burung hantu ini dapat memangsa tikus yang berkeliaran di sawah  sehingga petani dapat meningkatkan produktifitas hasil panen dimana Desa menang ini wilayahnya 70% adalah lahan pertanian padi dan hortikultura.

"Manfaat dari penggunaan musuh alami ini antara lain ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu yang berbahaya bagi manusia, selain itu petani ikut melestarikan habitat burung hantu jenis Tyto Alba sehingga petani tidak dipusingkan hama tikus hasil panen dapat melimpah," tutupnya( Zam)