"Dandan Kali," Tradisi Bersih Desa Mendak Dagangan,Lestarikan Sumber Mata Air - .

Breaking

Cari Berita

3.6.23

"Dandan Kali," Tradisi Bersih Desa Mendak Dagangan,Lestarikan Sumber Mata Air

Pertunjukan Tayuban menjadi rangkaian acara bersih Desa Mendak Kecamatan Dagangan Kabupatèn Madiun (31/05) 

KLIKAENEWS.COM
|Madiun-Warga Dusun  Mendak, Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, mempunyai cara tersendiri merawat lingkungan. Yakni lewat upacara adat "Dandan kali", tradisi masyarakat desa untuk menjaga kelestarian mata air dan saluran air.


Sejak pagi sekitar pukul 09.00 WIB, warga Dusun Mendak berkumpul di pasebanan mata air Kali Mendak atau warga biasa menyebut kali 'kakung -putri', Mereka mengikuti upacara adat, yang dimulai dengan acara kerja bakti membersihkan sumber mata air, Rabu (31/05/2023). 


Dari Rumah masing- masing warga dusun Mendak yang Terdiri dari warga RT 01 dan RT 02 , mereka berduyun-duyun berjalan menuju pasebanan disekitar sumber air yang disebut warga sebagai mata air Kali Mendak sambil membawa becek kenduri yang berisi hasil bumi untuk dinikmati bersama-sama.


Penduduk bersama sesepuh desa, Kepala Desa, Perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas kemudian berkumpul di pasebanan mata air. Mereka kemudian duduk berkumpul membentuk lingkaran  untuk mengadakan kenduri dan doa bersama yang di dipimpin oleh seorang yang disebut “Modin


Kenduri Dandan kali tradisi adat warga Dusun Mendak di sekitar mata air kali mendak( atas ) Mata air Kali "lanang dan wadon" mendak yang tidak pernah habis debit airnya( bawah)


Tradisi yang dikemas dalam bentuk upacara adat bersih desa ini  merupakan bentuk syukur warga Dusun Mendak kepada Sang Pencipta, atas karunia sumber air dari perut bumi yang melimpah dan tidak pernah kering. Dengan sumber mata air tersebut Warga bisa mengairi kebun dan sawah serta melakukan aktifitas lainnya dari sumber tersebut.


Dikatakan Kepala Désa Mendak,Nur Cholifah, S.Pd, M.Pd kegiatan ini merupakan salah satu cara masyarakat melestarikan tradisi adat budaya. Disamping juga sebagai bentuk pelestarian alam.


“Dengan upacara "Dandan Kali" ini, sumber mata air bisa terjaga dan terawat dengan baik, dan nantinya bisa terus dimanfaatkan bagi masyarakat sekitarnya,Selain itu, sumber tersebut juga telah menjadi tumpuan bagi kehidupan warga Desa Mendak khususnya tetapi juga menjadi tumpuan warga dukuh -dukuh di Segulung Desa Tetangga. Sumber ini tidak pernah kering sepanjang masa. Keberadaanya cukup bermanfaat bagi masyarakat untuk pertanian,perkebunan,kebutuhan sehari -hari khususnya saat musim kemarau,”ungkapnya.



Nur Cholifah kembali menyambung bahwa Tradisi Bersih Desa tersebut sebagai upacara adat yang memiliki makna spiritual di baliknya. Bertujuan untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil karunia sumber air yang tidak pernah kering, Selanjutnya, upacara bersih desa bertujuan untuk memohon perlindungan dari hal-hal negatif dalam kehidupan sehari-hari. Bersih desa ini digelar dua kali,yang pertama dan sudah dilakukan saat ini di dusun Mendak.Dan untuk bersih desa yang kedua diadakan pada tanggal  5 Juni 2023 di dusun Morosowo yang di pusatkan di punden makam Mbah Hadi Proyo yang babat Dusun Morosowo.

Kegiatan sedekah bumi ini sudah menjadi agenda rutin tahunan Desa Mendak dalam menyambut bulan suro yang diharapkan dapat menjadi event wisata mengingat Desa Mendak juga mempunyai obyek wisata alam ,WATU RUMPUK.


"Dengan Kegiatan Bersih Desa di dua lokasi tersebut,kami berharap kedepannya mampu menjadi event pariwisata lokal yang terintegrasi dengan wisata alam yang sudah kita punyai yaitu Wisata Watu Rumpuk,sehingga banyak pengunjung datang berkunjung sehingga dapat meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat Mendak khususnya," ungkap Nur Cholifah Kades Mendak,Rabu (31/5)



Kegiatan Bersih Desa tersebut juga dihadiri oleh Purwadi,Anggota DPRD Kabupatèn Madiun.Dirinya menyampaikan mendukung kegiatan positif semacam ini, dan minta masyarakat didusun ini menjaga tradisi sebagai salah satu cara melestarikan alam.Dan tak kalah pentingnya acara ini juga sebagai sarana menyatukan serta mengakrabkan warga di wilayah Dusun Mendak dalam wujud kebersamaan melestarikan budaya tradisi nenek moyang yang luhur.


Dalam tradisi bersih desa ini pada malamnya digelar pula kesenian Tayub untuk memeriahkan acara.


Di informasikan Mata air sungai  Mendak ini debit airnya tidak pernah kering, walau di musim Kemarau, bahkan air yang keluar tersebut juga dimanfaatkan oleh warga dusun Mendak sendiri bahkan juga dirasakan warga dari tetangga desa yaitu Desa Segulung dengan menyalurkan melalui pipa -pipa untuk kebutuhan sehari-hari.( zam)