Pembatal Pahala Puasa - .

Breaking

Cari Berita

Sabtu, Mei 27, 2017

Pembatal Pahala Puasa

Oleh: Mas Isji

Di Bulan Ramadhan ini setiap muslim memiliki kewajiban untuk menjalankan puasa dengan menahan lapar dan dahaga mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari. Namun ada di antara kaum muslimin yang melakukan puasa, dia tidaklah mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja yang menghinggapi tenggorokannya.

Rasulullah mengingatkan kita dari hal ini dalam sabdanya,

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy disohihkan Al-Albani)

Pembatal puasa itu ada 2 :
-Pertama: pembatal dari puasa
-Kedua: pembatal pahala puasa.

Adapun pembatal puasa sudah sering kita dengar. Sedangkan pembatal pahala puasa masih banyak yang belum mengetahui atau melalaikannya.

Berikut ini pembatal pahala puasa secara ringkas:

1. Perkataan Dusta (az zuur).
Inilah perkataan yang membuat puasa bisa sia-sia, hanya merasakan lapar dan dahaga saja.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya,maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).

As-Suyuthi mengatakan bahwa az zuur adalah berkata dusta dan menfitnah (buhtan). Sedangkan mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang merupakan konsekuensinya yang telah Allah larang. (Syarh Sunan Ibnu Majah, 1/121).

2. Perkataan laghwu (sia-sia), rofats (kata-kata porno), bertengkar dengan caci makian.
 
Rasulullah bersabda :

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim disohihkan Al-Albani dalam Shohih At Targib 1082 ).

Dalam Fathul Bari (3/346) Al Akhfasy berkata,

“Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah.”

Dalam Fathul Bari (5/157), Ibnu Hajar mengatakan,

“Istilah Rofats digunakan dalam pengertian ‘kiasan untuk hubungan badan’ dan semua perkataan keji.”

3. Berbagai Macam Maksiat.
 
Ibnu Rojab Al Hambali berkata:

 “Ketahuilah, amalan taqarrub (mendekatkan diri) pada Allah ta’ala dengan meninggalkan berbagai syahwat yang mubah ketika di luar puasa tidak akan sempurna hingga seseorang mendekatkan diri pada Allah dengan meninggalkan perkara yang Dia larang yaitu dusta, perbuatan zholim, permusuhan di antara manusia dalam masalah darah, harta dan kehormatan.”

Jabir bin ‘Abdillah berkata:

“Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.

Itulah sejelek-jelek puasa yaitu hanya menahan lapar dan dahaga saja, sedangkan maksiat masih terus dilakukan.

Ibnu Rojab berkata,

“Tingkatan puasa yang paling rendah hanya meninggalkan minum dan makan saja.”

Ibnu Hajar berkata dalam Al Fath (6/129) :“Mayoritas ulama membawa makna larangan ini pada makna pengharaman, sedangkan batalnya hanya dikhususkan dengan makan, minum dan jima’.”

Imam Al-Ghozali berkata dalam Ihya’ Ulumuddin,“
5 hal yang merusak puasa seseorang (maksudnya merusak pahala puasa seseorang), yakni :

1. Bohong
2. Ghibah (gosip)
3. Namimah (mengadu domba)
4. Bersumpah palsu
5. Memandang dengan syahwat”.

"Ya ALLAH jauhkan dosa pancaindera hamba ridhoilah hamba dibulan mulia ini ya Rabb"...