Tekan Angka Stunting Pemdes Sambirejo Bagikan Makanan Tambahan - .

Breaking

Cari Berita

1.3.23

Tekan Angka Stunting Pemdes Sambirejo Bagikan Makanan Tambahan

Supriyanto Kades Sambirejo (tengah) Karyati Ketua TP PKK Sambirejo dan Bidan desa Dwi Fitriyah pada kegiatan penyaluran PMT pencegahan Stunting Rabu(1/3) 

KLIKAENEWS.COM| MADIUN- Menurut data SSGBI 2019, angka balita Stunting nasional mencapai 27,7 persen (Medium) dan di beberapa kabupaten/kota angka gagal tumbuh ini masih cukup tinggi.Dan isu Stunting merupakan isu internasional yang menjadi fokus utama WHO. Indonesia, termasuk negara yang memiliki angka stunting melebihi angka minimum yang dikeluarkan oleh WHO.

Saat ini prevelansi stunting di Kabupaten Madiun berada pada angka 14,76%. Artinya, terdapat penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun sudah mendekati angka 14% yang menjadi target nasional pada 2024. Untuk mencapai terget itu, perlu keterlibatan semua pihak termasuk Kepala Desa/Kelurahan.

Di Wilayah Desa Sambirejo, berdasarkan monitoring rutin yang dilakukan pada bayi dan balita, ditemukan kasus beberapa balita yang terindikasi mengalami stunting. 


Stakeholder Desa Sambirejo( atas)Pengukuran tinggi badan balita oleh kader posyandu desa Sambirejo( bawah)

Menanggapi permasalahan tersebut Pemdes Sambirejo,TP PKK,Kader Posyandu dan Bidan desa melaksanakan kegiatan penimbangan dan penyaluran makanan tambahan ( PMT) kepada beberapa balita yang terindikasi mengalami stunting yang dilaksanakan di polindes,Rabu (1/3)

Puluhan ibu yang mempunyai bayi dan balita mengikuti kegiatan penimbangan dan menerima penyaluran PMT (Pemberian Makanan Tambahan),Vitamin dari desa  kepada balita gizi kurang ataupun stunting. Dimana kegiatan tersebut menjadi salah satu prioritas desa Sambirejo kecamatan Geger Kabupatèn Madiun dalam upaya pencegahan Stunting  sejak dini serta upaya proses membangun Sumber Daya Manusia ( SDM ) generasi penerus yang bebas dari buruk gizi.

Dwi fitiryah,Amd Keb. Bidan desa Sambirejo mengatakan kegiatan ini lokus penanganan Stunting di Kecamatan Geger ditempatkan di dua tempat desa Sambirejo dan Desa Uteran.Dan antisipasi penanganan Stunting di Sambirejo sudah berjalan cukup lama karena disini ada pos gizi yang dilakukan setiap bulan selama tiga hari berturut- turut.

" Ada dua lokus Di kecamatan Geger yaitu Desa Sambirejo dan Désa Uteran,  Untuk antisipasinya sudah cukup berjalan lama khususnya desa Sambirejo karena ada pos gizi ," ungkap Bidan Dwi.

Bidan Dwi melanjutkan semua balita yang terkena Stunting dan dibawah gizi kurang kita panggil dan kita alokasikan dalam satu tempat kita beri tambahan makanan yang sudah dimasak selama tiga hari berturut- turut.Dan tiap tahun juga kita berikan PMT yang protein tinggi baik protein nabati maupun hewani.


Dirinya menambahkan kegiatan saat ini adalah progam pemberian Penambahan Makanan serentak selama 14 hari pagi,siang,sore hari.

"untuk kegiatan ini pemberian PMT selama 14 hari pagi, siang dan sore hari," tandas Bidan Dwi fitiryah,Amd Keb.Rabu (1/3)

Sementara itu ketua TP PKK desa Sambirejo, Karyati menilai pelaksanaan penanganan kasus stunting tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri. Mengatasi stunting harus dengan kebersamaan berperan sesuai keahlian masing-masing.  Peran PKK yang diharapkan diantaranya mengaktifkan dasawisma dan posyandu. Melaksanakan kegiatan yang semuanya berujung terciptanya kesehatan masyarakat. Penanangann stunting perlu menjadi perhatian semua pihak 

"TP PKK tidak bisa jalan sendiri semua saling sinergi  bekerja bersama agar menjadi kekuatan besar dalam penanganan stunting ,"timpalnya

Peran TP PKK menurut Karyati tidak hanya berupa preventif saja, namun sebagai mitra pemerintah  juga sebagai informan jika ditemukan kasus stunting di dalam keluarga. Sehingga dengan mengetahui secara dini adanya stunting, akan mempercepat penanganan dan upaya penyembuhannya sejak dini.

Supriyanto, Kades Sambirejo manyampaikan progam penanganan Stunting Penurunan stunting adalah program Nasional untuk menjadikan Indonesia negara maju di tahun 2045,dengan generasi yang tangguh dan bebas stunting dan sesuai dengan rencana pemerintah pusat tahun 2030 harus zero stunting.Untuk itu melalui prioritas penggunaan dana desa 2023 Pemdes Sambirejo Kecamatan Geger Kabupatèn Madiun mengoptimalkan pemanfaatan dana desa untuk kegiatan penanganan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem disamping progam-progam  yang lain.

Melalui kegiatan tersebut, Pemdes Sambirejo dan TP PKK Desa Sambirejo berupaya untuk berkontribusi dalam mempercepat pencapaian target penurunan stunting Kabupaten Madiun menjadi 14 persen pada 2024.

"Penanganan Stunting juga menjadi salah satu dari sekian prioritas progam pengomtimalan penggunaan Dana Desa 2023,dan sebagai upaya pemdes Sambirejo berkontribusi dalam percepatan penurunan Stunting," tutup Kades Supriyanto.( Helmy/ Red)