Madiun (aenews9.com) -- Ribuan orang dengan berpakaian hitam-hitam dengan beratribut
warna kuning bertuliskan Setia Hati Winongo,bergerak dari berbagai daerah di
wilayah karisedenan madiun untuk menghadiri kegiatan tahunan Suran Agung di
padepokan setia hati tunas muda winongo Madiun Minggu (8/10/2017).
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya semua
peserta Suran Agung SH Winongo harus mengendarai kendaraan truk, tidak diperkenankan
membawa kendaraan roda dua. Hal ini untuk mencegah terjadinya konvoi
arak-arakan yang bisa mengakibatkan ketertiban umum terganggu.dan mencegah terjadinya
bentrokan yang tidak diinginkan.
Dari pantauan aenews9.com, peserta Suran Agung
banyak yang mengendarai truk terbuka dan kendaraan roda empat lainnya, tidak
ada yang mengendarai kendaraan roda dua.
Aparat gabungan dari Kepolisian, Brimob, Brigif
Linud 501, Paskhas TN I AU, Sat Pol PP berjaga di titik-titik rawan bentrok, seperti
di Madiun Selatan wilayah Kecamatan Geger petugas berjaga di Desa Sangen, Desa
Kaibon. Bahkan Brimob dengan senjata lengkap mengawal ketat rombongan peserta
Suran Agung.
Perayaan Suran Agung Setia Hati Tunas Muda
Winongo (PSHTW) ini
dipusatkan di Lapangan Winongo, Kelurahan
Mangunharjo, Kota Madiun.
Kegiatan yang setiap tahun diadakan di Bulan Suro
ini selain ajang bersilaturrahmi antara warga SH Winongo dari berbagai
daerah,juga tradisi nyekar di Makam pendiri SH Winongo, serta menampilkan
atraksi pertunjukan silat bela diri khas SH Winongo.
Harnowo (56) warga Kota Madiun mengaku senang
dengan perayaan Suran Agung tahun ini, karena sangat kondusif, aman, sehingga masyarakat
dapat beraktifitas tanpa rasa was-was, dan harapannya agar suasana kondusif ini
terus dijaga dan dipertahankan apalagi beberapa Minggu yang lalu PSHT juga
mengadakan acara yang sama dan kondusif, terima kasih untuk PSHT dan PSHW telah
menjaga Madiun menjadi kondusif dan aman sehingga Madiun menjadi Kampung
Pesilat segera dapat terwujud secepatnya. (zam)