Madiun (aenews9.com) - Bantuan hand
Traktor yang di berikan Dinas pertanian Kabupaten Madiun menjadi polemik bagi
anggota kelompok tani Karya Makmur I Dusun Setemon,Desa Kebonsari,Kabupaten
Madiun,dari hasil wawancara aenews9.com dengan
narasumber anggota kelompok tani karya makmur I yang mengeluh bantuan hand traktor
tersebut.Di duga tidak diperbolehkan di gunakan oleh oknum pengurus bendahara
kelompok tani karya makmur I.
Permasalahan itu dirasakan anggota
kelompok tani Karya Makmur I,dusun setemon,desa Kebonsari,Kabupaten Madiun.
" kami anggota kelompok tani karya
makmur I tidak di perbolehkan memakai
hand traktor dalam menggarap sawah oleh bendahara kelompok tani,padahal
itu bantuan yang di peruntukan untuk kelompok tani dusun setemon,ketua kelompok
tahu tapi tidak bertindak untuk menyelesaikan permasalahan ini,"urainya.
Seharusnya hal ini di musyawarahkan
dahulu dengan sesama anggota baik waktu pertama mendapat bantuan dan juga
sistim penggunaanya bagaimana apa status kita sewa ,ya biar jelas persoalannya
.
" sampai saat ini kami tidak tahu
aturan pakai hand traktor yang di bantukan ini,atau kami juga harus menebus
bantuan tersebut atau mengembalikan uang untuk menebus tersebut.tetapi kami
tidak mengetahui terkait setoran tersebut,hal ini juga menjadi pertanyaan besar
bagi kami,apakah seperti ini kejadian yang sebenarnya,sedangkan tujuan
pemerintah memberikan bantuan agar beban biaya operasional petani dalam
menggarap sawah bisa ditekan dan ada pemasukan kas untuk kelompok.terangnya.
Dari penelusuran di lapangan hand traktor
warna merah merek kubota g3000 berada di rumah bendahara kelompok muhyar.
kondisi juga masih bagus dengan plastik
yang masih terbungkus.
saat aenews9.com mewawancarai muhyar
terkait tidak di perkenankan anggota untuk memanfaatkan bantuan traktor dirinya
membantah adanya larangan penggunaan tersebut bahkan dirinya bersumpah dengan
memakai agama" tidak benar itu,saya melarang anggota untuk tidak boleh
menggunakan traktor bantuan itu,bahkan
sudah saya menawarkan kepada anggota tapi anggota tidak mau,jadi traktor
itu sampai sekarang tetap tersimpan di rumah saya,apalagi terkait masalah uang
kas anggota,saya tidak tahu dan tidak
menyimpannya,silahkan tanya ke ketua saja, saya orang Islam harus bersumpah
apalagi "kata muhyar
Agus ketua kelompok tani Karya Makmur I
saat di konfirmasi membantah berita tersebut," bahwa semua kabar yang ada
di kelompoknya tidak benar,kami sangat terbuka terkait apapun kepada anggota
termasuk penggunaan traktor tersebut ,memang benar traktor ada di rumah pak
muhyar,dan tidak benar kalau pak muhyar tidak membolehkan menggunakan traktor
bantuan tersebut .Kami sudah menawarkan kepada anggota untuk menggunakannya
tetapi anggota tidak ada yang mau,"terang Agus.
Bahkan dirinya mengatakan untuk menunjukan
siapa dari anggota yang mengatakan seperti itu,dirinya juga menepis kalau tidak
terbuka dan transparan kepada anggota terkait bantuan maupun keuangan.(zam)