Pada saat prosesi pelantikan dihadiri oleh Bapak Ir. H. Ahmad Riza Patria M.B.A Wakil Gubernur DKI Jakarta, Keluarga Besar PII dan berbagai organisasi kepemudaan dan mahasiswa diantaranya: PP Pemuda Persis, PB HMI MPO, FAPII Jakarta, PB Pemuda Muslimin Indonesia, PP GPII, PP Pelajar Al Wasliyah dan sejumlah palajar dan mahasiswa dari berbagai kalangan.
Pelaksanaan tersebut dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Mengantisipasi pembludakan peserta yang hadir, pihak panitia menggunakan media elektronik untuk menjangkau peserta yang di rumah.
Rafani Tuahuns sebagai Ketua Umum periode 2021-2023, tampil pada saat memberi sambutan dengan menggunakan syal berlambang bendera Palestina dan Indonesia. Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga Palestina. Hal ini yang menjadi sorotan.
"Konsep Berjamaah dan bersinergi yang kami usung dalam tema pelantikan kali ini, mengajak semua elemen yang ada, baik itu pemerintah, organisasi pemuda dan pelajar serta masyarakat luas untuk tetap bersatu dan bersama-sama, menyelesaikan masalah yang ada, termasuk pendidikan dan kebudayaan," ujar Rafani Tuahuns setelah acara selesai.
Ia menambahkan, salah satunya dengan saat menggunakan syal tadi (saat sambutan) sebagai bentuk pembelaan terhadap warga Palestina (yang dihujani rudal oleh Zionis Yahudi Israel beberapa waktu lalu). Artinya PB PII bersinergi dengan berjamaah untuk menentang kebiadaban zionis Israel. Karena salah satu dampaknya adalah terhambatnya pendidikan dan kebudayaan di Palestina.
Penampilan Rafani Tuahuns dan sikap PB PII terhadap Palestina dinilai baik oleh Bapak Ir. H. Ahmad Riza Patria M.B.A.
"Diusia ke 74 tahun, PII menjadi organisasi pelajar yang kompak, profesional dan kuat," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta saat memberi sambutan.
Usai Acara Pelantikan dan Refleksi Hari Bangkit PII 74 tahun, selanjutnya dilakukan dialog pendidikan bersama Tokoh-tokoh Nasional. Diantaranya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Prof. Dr. Muhajir Efendi, Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Arif Satria, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr. Hetifah Sjaifudian, MPP., dan Anggota DPD RI Tamsil Linrung. (*Cherik)