Desa Bandungan Desa Ujung Timur Kabupaten Madiun Berpotensi Mempunyai Wisata Religi Dan Budaya - .

Breaking

Cari Berita

29.4.24

Desa Bandungan Desa Ujung Timur Kabupaten Madiun Berpotensi Mempunyai Wisata Religi Dan Budaya

Hadi Utomo Kepala Desa Bandungan Saradan Madiun 

KLIKAENEWS.COM
, Madiun- - Desa Bandungan, Kecamatan Saradan menjadi salah satu desa yang memiliki potensi  wisata religi yang bisa di kembangkan. Pasalnya, desa tersebut terdapat suatu makam kuno  pendiri desa yaitu makam syekh Hasan Irsyad yang menurut cerita masih keturunan kasultanan Cirebon dan penyebar agama Islam pertama di Desa Bandungan .


Hal ini diketahui sering ramainya para peziarah dari berbagai daerah ke makam syeh Hasan Irsyad pada malam Jumat Pahing. Makam kuno tersebut berdiri di atas bukit yang berada di dusun Kedungrejo.


Hudi Utomo Kepala Desa Bandungan menyampaikan bahwa banyak potensi di desa Bandungan ini yang bisa di gali seperti dari  pertanian yang mana mayoritas masyarakat menanam bawang merah, kultur adat istiadat masyarakat yang punya toleransi tinggi, potensi wisata alam yaitu bumi perkemahan, Dam Glatik serta potensi wisata religi yang berada di dusun Kedungrejo yaitu makam kuno syeh Hasan Irsyad yang ramai di ziarahi peziarah dari berbagai daerah setiap malam Jumat pahing.



Makam Syekh Hasan Irsyad yang sering di kunjungi para peziarah dari berbagai daerah setiap malam Jumat Pahing yang berada di bukit wilayah dusun kedungrejo Desa Bandungan Saradan Kabupaten Madiun .

Bahkan untuk menunjang wisata religi tersebut pemdes sudah membangun cungkup, lampu listrik makam dan jalan paving menuju  tempat makam tersebut dari dana desa.Dan untuk kedepannya berencana pemdes menambah pagar keliling makam ,serta membangun mushola nantinya agar para peziarah merasa lebih nyaman dalam berziarah.


" Pihak pemdes punya wacana kedepannya mengembangkan potensi Wisata religi yaitu makam Syeh Hasan Irsyad. Dimana nantinya wisata religi tersebut dapat memberikan pengalaman spiritual bagi pengunjungnya  ," terang Kades Bandungan,Senin( 29/04/2024).


Hudi melanjutkan selain potensi wisata religi berupa makam syekh Hasan Irsyad, ada potensi besar yang dapat dikembangkan yaitu potensi pengembangan budaya , tradisi dan nilai toleransi spiritual yang diwariskan dari generasi ke generasi .Salah satu contoh budaya toleransi yang tinggi diantara masyarakat desa Bandungan dimana ada dua agama yang hidup rukun berdampingan yaitu agama Islam dan Agama Katolik.


"  Desa Bandungan ini telah berhasil menciptakan harmoni antara kehidupan masyarakat lokal dan pariwisata spiritual sejak dulu,

Hal ini bisa dilihat gotong royong serta kerukunan masyarakat kedua agama saat hari raya baik Idul Fitri/ adha maupun Natal"Pungkas Hudi Utomo


Di sisi lain Sekdes Budi Purwanto menambahkan budaya toleransi yang ada di Desa Bandungan ini bisa menjadi potensi aset wisata religi itu sendiri.Seperti halnya budaya nyadran yang ada di desa ini yang di gelar dalam dua kali dalam setahun. 

Untuk Bersih desanya dipusatkan di makam syech Hasan Irsyad yang biasa digelar pada bulan Besar sebelum bulan suro (Muharam) yang diikuti seluruh masyarakat desa dari tiga dusun yaitu Jenangan ,Kedungrejo,dan Pule .


Lebih lanjut lagi Sekdes Budi menyampaikan bahwa dalam rangkaian bersih desa itu uniknya lagi masyarakat yang beragama katolik juga ikut nyadran yang diawali dengan ibadah doa di pendopo desa satu hari sebelum acara utama di makam syech Hasan Irsyad .Selain itu untuk bulan suro pemdes Bandungan juga  melakukan adat upacara penyembelihan kambing kendit sebagai penghormatan istiadat kakek - nenek moyang  terdahulu.


Disampaikan juga oleh sekdes bahwa pada bulan satu suro (Muharam) ada tradisi di ponpes ponpes Al-Islam Semanding yaitu tradisi "Royokan Uyah" atau  Rebutan garam. Dimana garam yang di doakan oleh para ulama pimpinan pesantren setelah di doakan garam itu menjadi rebutan  masyarakat.

Potensi - potensi tersebut dari sektor tradisi budaya bisa di tumbuh kembangkan kelak yang dapat menjadi aset bagi kesejahteraan warga. 

Dimana ada nilai-nilai kehidupan yang kuat. Warga desa sangat menjaga dan memelihara warisan budaya dan tradisi mereka dengan penuh rasa hormat. Selain itu, mereka juga menjalankan kegiatan sosial keagamaan dan gotong royong untuk memperkuat ikatan komunitas di desa ini.tutup sekdes Budi.


Semua potensi aset baik adat istiadat, toleransi spiritual  yang ada di Desa Bandungan Kecamatan Saradan ini dapat menjadi Rule of mode bagi pengembangan spirit pembangunan desa- desa di Kabupaten Madiun kedepannya.

Sebagaimana motto Desa Bandungan yang tercetak di dinding Kantor desa yaitu : GEMILANG ( Gemi- Nas Titi- ,Mituhu-  Langgeng Sak jroning Urip ) yang berarti  mengajak masyarakat untuk bekerja keras, berhemat , patuh peraturan pemerintah dan mematuhi adat istiadat leluhur sebagai pegangan hidup.


Di informasikan Desa Bandungan itu berada di Kecamatan Saradan yang terletak di ujung timur Kabupaten Madiun yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nganjuk dimana berbatasan sebelah Utara adalah hutan, sebelah timur Desa Ngudikan & Desa Sukoharjo Kab Nganjuk,sebelah Selatan Desa Mancon , Kab Nganjuk dan sebelah barat Hutan yang mempunyai luas wilayah 32.662,442 HA. 


Pewarta : Zain Mursid