Menggali Kearifan Lokal: Wayang Beber dan Batik Tiga Negeri dalam Diskusi Bersama Dr. Hajar Pamadhi - .

Breaking

Cari Berita

26/07/25

Menggali Kearifan Lokal: Wayang Beber dan Batik Tiga Negeri dalam Diskusi Bersama Dr. Hajar Pamadhi


KLIKAENEWS.COM
, Yogyakarta -Sebuah diskusi budaya yang penuh makna digelar di Museum Ullen Sentalu, Jalan Kaliurang, Yogyakarta, Sabtu (26/7). Dalam forum tersebut, Dr. Hajar Pamadhi, M.A., Hons., seorang budayawan sekaligus akademisi, memaparkan pemikirannya tentang seni rupa publik kontemporer, wayang beber, dan makna simbolik Batik Tiga Negeri.

Dalam sesi tersebut, Dr. Hajar menjelaskan bahwa seni rupa publik kini tidak lagi dibatasi oleh media tunggal atau pakem estetika tertentu. Seni berkembang mengikuti pengaruh filsafat kontemporer dan posmodernisme, yang membuat seniman lebih leluasa mengekspresikan gagasan melalui berbagai bentuk, seperti lukisan, patung, musik, hingga pertunjukan teater dan tari.

Salah satu topik menarik dalam diskusi adalah pembahasan tokoh Joko Kembang Kuning dan Remang Mangunjaya dalam kisah wayang beber. Secara khusus, Dr. Hajar menyinggung cerita ke-24 dalam seri Wayang Beber Joko Kembang Kuning yang hingga kini masih misterius karena belum dapat dibuka atau ditampilkan.

Tak hanya itu, Dr. Hajar juga mengarahkan perhatian pada Batik Tiga Negeri sebagai simbol harmoni budaya Indonesia. Batik yang berasal dari perpaduan tiga kota — Pekalongan, Lasem, dan Solo — ini dianggap merepresentasikan keragaman etnik dan sejarah Indonesia, dengan pengaruh dari budaya Jawa, Arab, India, Tionghoa, dan Eropa.

Acara ini menjadi ajang refleksi sekaligus pembelajaran penting bagi para pecinta seni dan budaya, untuk terus menggali dan melestarikan warisan leluhur dalam konteks modern.