Jakarta
(aenews9.com) - Anggota Komisi
III DPR RI, Muslim Ayub meminta tegas pihak kepolisian mengusut tuntas kasus
main hakim sendiri oleh warga desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten
Bekasi terhadap seorang jamaah yang melakukan sholat Ashar di Masjid desa
tersebut. Massa membakar pria tersebut dengan menyiram bensin ke tubuhnya,
hingga ia tewas.
"Ini kejadian yang
sangat keji. Polres Bekasi harus mengusut tuntas kasus pembunuhan sadis dengan
cara membakar ini sampai tuntas dari awal. Indonesia negara hukum tidak boleh
main hakim sendiri," ujar Muslim, seperti dilansir harian terbit.
(3/8/17).
Muslim menambahkan
siapa pun dan berapa banyak pelaku dan saksi, maka polisi harus segera
melakukan langkah penyelidikan. “Semua yang terlibat dalam aksi pembakaran
sadis itu harus ditangkap, lalu diadili. Tega sekali mereka membakar orang tak
bersalah. Mereka yang sudah terbukti salah saja tidak boleh diperlakukan
seperti itu,” kata Muslim.
Menjadi Viral
Pembakaran seorang pria
ssecara sadis ini ramai diberitakan, hingga menjadi viral di berbagai media
sosial. Pria ini tewas dibakar massa lantaran diduga telah mencuri amplifier di
sebuah masjid. Belakangan diketahui, pria malang tersebut hanya merupakan
korban salah sasaran warga, karena ampli di masjid yang dimaksud masih utuh.
Awalnya, pria yang
disebut-sebut berprofesi sebagai tukang servis televisi itu hendak salat Ashar
di masjid Desa Muara Bakti. Ia terpaksa membawa ampli miliknya ke dalam masjid
karena khawatir akan hilang jika ditaruh di atas jok motor.
Namun nahas, pria
tersebut justru disangka telah mencuri ampli milik masjid itu. Ia menjadi
sasaran kemarahan warga. Meskipun sudah mencoba berlari ke kampung lain, warga
tetap mengejar pria itu.
Massa berhasil
menangkapnya, tubuhnya disiram bensin lalu dibakar hidup-hidup. Pria itu
akhirnya tewas dengan luka bakar parah, tanpa ada yang menolong. Setelah
diselidiki, ternyata pria itu tidak mencuri ampli di Masjid desa itu.
(smr/ht-red)
Sumber: Indikasinews - Media Network