AENEWS9.COM||Jakarta – Guna memperkuat fondasi keimanan dan untuk mencapai persaudaraan dan cinta di antara umat Islam di masa pandemi ini, Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (KUI MUI), menggelar halakah online bersama anggota komisi dan tamu undangan dari segenap elemen bangsa melalui aplikasi Zoom Meeting, pada Kamis (22/7/2021) pagi.
Halakah online seri ke-4 dan ke-5 kali ini bertajuk "Hapus Keraguan Program Vaksin dan Vaksinasi dalam Bingkai Ukhuwah Islamiyah" dan "PPKM Solusi Pengendalian Covid-19 dan Upaya Membangun Ukhuwah."
Wasekjend MUI Dr. K.H. Arif Fahrudin, M.A., membuka acara serial halakah ini. Ia mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI dalam menangkal penyakit perpecahan di tubuh umat dan bangsa ini. Menurutnya, melalui Komisi ini, umat dapat melebur dalam tungku api cinta, harmoni dan persaudaraan.
"Peran dari KUI sangat-sangat penting dan ditunggu-tunggu oleh umat dan bangsa. Selamat berhalakah, umat dan bangsa menunggu hasil-hasil halakah," kata Arif membuka kegiatan ini.
Wasekjend MUI itu juga menyinggung perihal prinsip persaudaraan dan kebersamaan untuk dapat keluar dari pandemi ini. Di tengah keprihatinannya tentang ketidakstabilan ekonomi dan kecemasan masyarakat akibat pandemi, ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga kekompakan bersama pemerintah. Hal ini agar pandemi Corona segera bisa teratasi.
"Untuk menyelesaikan Covid tidak bisa sendiri-sendiri, dibutuhkan spirit ukhuwah, segenap elemen umat dan bangsa. Tak bisa pemerintah jalan sendiri, MUI jalan sendiri," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Ukhuwah MUI Buya K.H. Adnan Harahap, juga sama mengungkapkan soal pemmbacaannya terkait kondisi saat ini.
Katanya, Covid-19 ini adalah salah satu dari bentuk musibah yang menimpa semua orang di dunia. Perilaku saling tolong menolong harus menjadi semangat bangsa ini agar dapat keluar dari wabah ini. Sedangkan vaksinasi dan PPKM adalah bentuk ikhtiar bersama. Untuk itu, ia menandaskan agar masyarakat taat dalam mensukseskan program vaksinasi dan PPKM ini.
"Agar kita seluruhnya untuk saling tolong menolong, kita sukseskan PPKM. Tugas negara untuk menyelamatkan segenap jiwa," tandasnya.
Berlaku sebagai pembicara inti dalam acara ini adalah Ketua BKPAKSI Drs. K.H. Tasyrifin Karim, M.A., dan Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Mu'tabaroh An Nahdliyyah Drs. K.H. Saeful Bahri, M.A.
Tasyrifin Karim dalam uraiannya menegaskan soal pentingnya peran serta masyarakat untuk mensukseskan program vaksinasi dan PPKM ini. Kemitraan dengan masyarakat sipil haruslah dibangun terutama di tengah merebaknya pandemi Covid-19. Pejabat publik harus berbicara tentang perlunya memobilisasi upaya masyarakat sipil dalam menghadapi virus Covid-19.
"Peran masyarakat sangat-sangat diharapkan," tegasnya.
Seterusnya, Saeful Bahri menjelaskan bahwa virus Corona ini menjadi musuh terberat yang dihadapi umat manusia dalam beberapa tahun terakhir. Ia menghitung 17 bulan atau kurang lebih dua tahun. Oleh karena itu, hemat ia, pertempuran melawannya tak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan sinergi antar pemerintah, ulama dan tokoh masyarakat.
Para ulama dan tokoh masyarakat dalam menyebarkan pesan penting tentang COVID-19 memainkan peran penting dalam mendukung tujuan kemanusiaan dan menekankan pentingnya memastikan perlindungan warga sipil, serta memberikan bimbingan kepada individu di tingkat nasional dan masyarakat di tengah masa-masa sulit saat ini.
"Harus ada sinergitas antara ulama dan umara (pemerintah, red) dalam hal pemeliharaan jiwa," jelas Saeful Bahri.
Halakah yang dimoderatori oleh Ahmad Afif, M.E., dan Aris Fajar Rokhani, M.Si., ini diwarnai dengan sesi tanya jawab dan pemberian saran atau rekomendasi. Beberapa pertanyaan terkait topik yang diangkat juga dilontarkan kepada pembicara. (*Nawa)