Spanyol versus Maroko Masih Imbang 0-0 di Babak Pertama - .

Breaking

Cari Berita

7.12.22

Spanyol versus Maroko Masih Imbang 0-0 di Babak Pertama


AENEWS9.COM
|QATAR - Dua kekuatan lintas benua (Eropa dan Afrika) harus menentukan nasibnya maju ke perempat final. Education City Stadium di Ar Rayyan, Qatar, jadi catatan tersendiri bagi mantan juara Piala Dunia 2010, Spanyol, dan tim 'Singa Atlas' Maroko di perdelapan final.


Sebelumnya, Spanyol terpaksa duduk sebagai runner up penyisihan grup, usai dipermalukan Jepang lewat gol 'comeback'. Perdelapan final bukan barang baru bagi Spanyol, dan tim ini termasuk 'customer tetap' Piala Dunia (walaupun ada yang absen).


Berbeda lagi Maroko, secara mengejutkan menyingkirkan tim unggulan, sekaligus raksasa sepakbola benua biru, Belgia. Dari catatan penampilan, Maroko masuk kategori 'jarang-jarang sedap', karena hanya 6 kali eksis sepanjang sejarah Piala Dunia (1970, 1986, 1994, 1998, 2018 dan 2022).


Dari 5 kali (tidak termasuk tahun 2022) tampil di Piala Dunia, Maroko tercatat baru 1 kali (1986) menembus perdelapan final. Saat itu, laju Maroko dihentikan tim 'panser' Jerman Barat 1-0, lewat gol tunggal yang dicetak Lothar Matheus.


Walid Regragui, sang arsitek Maroko, memang namanya kalah mentereng dibanding Luis Enrique yang menukangi Spanyol. Namun, soal kemampuan meramu tim, Walid diakui atau tidak, berjasa besar mengantarkan Maroko menjadi salah satu raksasa Afrika. 


Trio maut Maroko, Ziyech, Nesyri dan Boufal adalah jaminan utama pola 4-1-2-3 versi Walid. Sedangkan Spanyol, yang memiliki trisula La Liga, Olmo, Asensio dan Torres, sudah pasti menjadi perhatian Enrique untuk memporak-porandakan pertahanan lawan.


Pertandingan baru berjalan 5 menit, Maroko langsung mengambil alih alternatif serangan, Hakim Ziyech berhasil melewati hadangan pemain lawan, namun tak dapat mempertahankan bola tetap dalam permainan.


Disusul serangan terskenario berawal dari Sofiane Boufal yang mengirimkan sebuah operan berbahaya dari batas kotak penalti, namun salah seorang pemain bertahan lawan bereaksi menggagalkan usaha ini.


Maroko kembali membuka peluang di menit 12, Achraf Hakimi mengeksekusi tendangan bebas dan melepaskan sebuah tembakan keras dari jarak menengah. Sayang, bola berbelok beberapa inchi ke atas mistar gawang.


Permainan mulai terlihat agak keras, menyusul Rodri dengan jelas tidak mengikuti aturan emas "Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan orang lain." Dia melakukan pelanggaran buruk dan tidak memberikan pilihan lain bagi Fernando Rapallini selain meniup peluitnya pertanda pelanggaran.


Di menit 15, Maroko nyaris menciptakan gol, menyusul Noussair Mazraoui yang mengirim sebuah crossing ke dalam kotak penalti, namun Unai Simon keluar dari garis gawangnya untuk menangkap bola.


Spanyol mulai memanas, Aymeric Laporte mengirimkan operan panjang ke depan pada Jordi Alba, namun dia menggunakan tenaga berlebihan, sehingga kesempatan ini menghilang.


Peluang emas Spanyol kembali datang, di menit 27 Marco Asensio menembak dari dalam kotak penalti  setelah mendapatkan sebuah operan bagus dari Jordi Alba, sayang bola berakhir melebar tipis dari tiang kiri gawang.


6 menit kemudian, Maroko membalas serangan melalui Noussair Mazraoui yang masuk ke posisi bagus untuk mengubah skor. Dia membuka ruang untuk dirinya sendiri dan mencoba peruntungannya dengan menembak dari jarak jauh, namun berhasil diselamatkan oleh Unai Simon.


Jual beli serangan dilancarkan Spanyol, kali ini Dani Olmo yang melakukan dribble solo, tapi gagal menciptakan kesempatan, karena pemain lawan berhasil menghentikannya.


Tempo permainan meningkat jelang berakhirnya babak pertama, Pedri mengoper bola pada Marco Asensio, namun salah satu pemain bertahan berhasil merebut bola. Menyusul Gavi yang melepaskan sebuah operan manis ke dalam area penalti, namun salah seorang pemain bertahan lawan menjauhkan bahaya ini.


Hingga peluit dibunyikan, skor di babak pertama masih imbang 0-0. Secara keseluruhan 45 menit pertama, Spanyol unggul penguasaan bola 60-40 atas Maroko.(*)