Tukang Patri Riwayatmu Kini - .

Breaking

Cari Berita

15.2.17

Tukang Patri Riwayatmu Kini













KLIK AENEWS.COM | Madiun - " Pak tua sudahlah, engkau sudah terlihat lelah ooyaa, pak tua kami mampu untuk bekerja ...pak tua sudahlah...." Sepenggal syair dari grup band Elpamas kembali terngiang.

Mbah Sulaiman(78) pelan tapi pasti mengayuh sepeda tuanya yang sehari-hari menemaninya dalam mencari rizki. Kakinya akan berhenti mengayuh ketika ada warga yang menjadi pelanggannya atau yang membutuhkan jasanya. Kebanyakan pelanggannya adalah ibu-ibu rumah tangga yang membutuhkan jasanya, menambal peralatan masak. Seperti Dandang, Panci dan lain sebagainya.

Berbekal peralatan yang sederhana, Mbah Sulaiman segera mengerjakan tugasnya sebagai Tukang Patri barang-barang dapur berbahan logam. Dengan cekatan pria tua ini menggunting lembaran alumunium yang sudah di ukur menurut ukuran Panci yang di tambalnya. Pria kelahiran tahun 1939 ini berprofesi sebagai Tukang Patri keliling sejak 15 tahun silam. Sejak tahun 2001 Mbah Sulaiman menekuni profesi sebagai tukang mematri keliling.

Sebelum menjadi Tukang Patri keliling dia pernah berprofesi sebagai Sopir Angkutan, namun karena kesehatan yang kurang memadai ia berhenti menjadi sopir dan memutuskan menjadi Tukang Patri. Karena hanya itu yang bisa dia lakukan mengingat kesehatannya.

Bertahun -tahun Mbah Sulaiman menekuni profesi tersebut, Ia tetap tegar menjalani profesinya. Raut wajahnya tidak menunjukkan kelelahan, padahal Ia telah berkeliling mengayuh sepedanya keluar masuk kampung untuk mencari seorang yang menggunakan jasanya.

Selain di wilayah Kecamatan Geger, Mbah Sulaiman pun sering mengayuh sepedanya hingga Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Setiap hari Ia berangkat dari rumahnya pukul 7 pagi hingga pulang sore hari.












Kaki Mbah Sulaiman memang tak sekuat masa mudanya. Di usianya yang sudah tua, Ia hanya berkeliling mencari pelanggan sekuat kakinya dalam mengayuh sepeda. Dia mengaku kalau kaki dan pinggangnya sering sakit kalau terlalu jauh mencari pelanggan.

Kepada media ini Mbah Sulaiman menuturkan, "Kulo nglakoni pendamelan meniko, kagem penghidupan sak bendinten Mas," ( saya melakakuan ini buat pekerjaan ,buat makan sehari- hari) ujarnya dalam bahasa Jawa.

Dirinya menceritakan bahwa pernah menjadi supir angkutan, karena kesehatan yang terus terganggu akhirnya dirinya memutuskan menjadi tukang patri keliling sudah hampir 15 tahun dirinya menjalani profesi sebagai tukang patri keliling  .

Hari itu Mbah Sulaiman sudah menyelesaikan perbaikan alat masak milik pelanggannya. Jasa penambalan sebuah Panci, di banderol harga sekitar Rp15.000, cara mematrinya pun juga masih menggunakan alat sederhana dan dengan cara di bakar yang membutuhkan keahlian dalam pengerjaannya.

Mbah Sulaiman mengakui, memang pengguna jasa Tukang Patri kini semakin berkurang, karena saat ini banyak ibu-ibu rumah tangga yang peralatan dapurnya berbahan Teflon."Jadi bukan hanya Panci lagi yang bocor bisa di tambal." terangnya.(Hlmy)