KLIKAENEWS.COM,Magetan – Di bawah teriknya matahari Lapangan Secata Rindam V/Brawijaya, Sabtu (13/9/2025), raut wajah para pemuda itu memancarkan semangat baru. Seragam hijau yang melekat di tubuh mereka bukan sekadar pakaian dinas, melainkan simbol perubahan: dari rakyat biasa menjadi prajurit TNI Angkatan Darat.
Mereka adalah lulusan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Gelombang II TA 2025. Usai menempuh dua bulan pendidikan keras, kini mereka resmi menyandang pangkat prajurit dua.
Di hadapan mereka, Danrem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto memberikan selamat sekaligus pesan penuh makna.
“Selamat, lanjutkan perjuangan dan tetap lakukan yang terbaik,” ucapnya, seolah mengingatkan bahwa jalan panjang pengabdian baru saja dimulai.
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak melalui amanat tertulisnya juga menegaskan hal serupa. Pendidikan yang telah dilalui, katanya, bukanlah akhir, melainkan pintu pertama menuju pengabdian sejati.
“Dua bulan pendidikan yang keras hanyalah permulaan. Perjalanan panjang dan nyata menanti anda di satuan,” ungkapnya lewat Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Zainul Bahar yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Namun ada yang berbeda dengan arah pengabdian para prajurit muda ini. Mereka tidak hanya dipersiapkan sebagai pasukan tempur, melainkan juga akan bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP). Artinya, mereka adalah prajurit multiperan: penjaga kedaulatan sekaligus motor pembangunan, serta jembatan penguat kemanunggalan TNI dan rakyat.
Harapan itu tergambar jelas. Dari wajah-wajah muda yang baru saja dilantik, tampak keyakinan bahwa mereka siap mengemban tugas ganda: membela negara sekaligus hadir membawa solusi, manfaat, dan harapan bagi masyarakat di pelosok negeri.
“Di BTP nanti, mereka tidak hanya memegang senjata, tetapi juga cangkul dan semangat membangun,” ujar Brigjen Zainul Bahar seusai upacara, seraya menambahkan bahwa pendidikan Dikmata kali ini digelar di tiga lokasi, yakni Magetan, Jember, dan Malang.
Di pundak para prajurit muda inilah, harapan baru untuk negeri diletakkan. Mereka adalah generasi Sapta Marga yang siap menjaga, membangun, sekaligus merangkul rakyat dalam satu napas: pengabdian tanpa batas.



