Hijau Kembali Setelah Api: Cerita Pemulihan Alam di Lereng Lawu - .

Breaking

Cari Berita

14/10/25

Hijau Kembali Setelah Api: Cerita Pemulihan Alam di Lereng Lawu


KLIKAENEWS.COM
, Ngawi – Dua tahun telah berlalu sejak kobaran api melahap kawasan hutan Gunung Lawu pada Oktober 2023. Kala itu, lebih dari 1.900 hektare lahan di tiga kabupaten — Ngawi, Magetan, dan Karanganyar — berubah menjadi hamparan hitam arang. Kini, pemandangan itu telah berganti: pucuk-pucuk hijau mulai menutup luka lama di lereng Lawu.


Perubahan itu tak datang begitu saja. Melalui program “TNI AD Menyatu dengan Alam” yang digagas Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada Desember 2023, ribuan bibit tanaman kembali ditebar di kawasan bekas kebakaran. Perlahan tapi pasti, Gunung Lawu mulai menumbuhkan harapan baru.


Hartoyo, warga Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Ngawi, menjadi saksi hidup perubahan itu. Ia mengingat jelas bagaimana tanah di lereng Lawu dulunya gersang dan rentan longsor setelah kebakaran. Kini, hamparan hijau kopi, duwet, dan nangka tumbuh subur di sana.



Kegiatan penghijauan bersama bapak-bapak TNI AD sangat bermanfaat. Bukan hanya mencegah kebakaran hutan, tapi juga menahan erosi dan memberi nilai ekonomi bagi warga,” ujar Hartoyo, yang juga menjabat Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lawu Utara, Selasa (14/10/2025).



Hartoyo menyebut, tanaman produktif yang ditanam melalui program tersebut kini mulai memberikan hasil yang bisa dimanfaatkan warga sekitar secara berkelanjutan. “Kami berterima kasih kepada TNI AD yang peduli pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” tambahnya.


Sementara itu, Danrem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto menegaskan bahwa program TNI AD Menyatu dengan Alam bukan sekadar proyek penghijauan, melainkan bagian dari upaya besar menjaga ekosistem nasional.

TNI AD menggandeng pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjaga kawasan hutan rawan bencana. Ini bukan hanya untuk Lawu, tapi juga wilayah lain di seluruh Indonesia,” jelasnya.


Kolonel Untoro juga mengingatkan pentingnya sinergi dalam menjaga alam. “Kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan generasi berikutnya,” tegasnya.


Kini, dua tahun pasca-tragedi kebakaran itu, Gunung Lawu kembali menumbuhkan kehidupan. Dari abu yang menutupi tanahnya, tumbuh harapan baru — tentang bagaimana manusia dan alam bisa kembali bersahabat.