KLIKAENEWS.COM,Manado – Suasana hikmat dan penuh sukacita menyertai pembukaan Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) yang digelar di Kota Manado. Acara ini resmi dibuka dengan kehadiran para pemimpin gereja, tokoh masyarakat, dan tamu undangan, termasuk Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, yang diwakili oleh Wakil Gubernur YSK.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI, Dr. Jeane Tulung, menegaskan pentingnya kerukunan di dalam tubuh GPdI sebagai salah satu pilar utama kekuatan gereja. Ia mengingatkan bahwa gereja bukan hanya sekadar organisasi rohani, tetapi juga menjadi wadah persatuan umat yang harus tetap dijaga dengan semangat kasih Kristus.
> “Kerukunan adalah kunci keberlangsungan pelayanan. Tanpa kerukunan, segala bentuk pelayanan akan kehilangan makna. Mari kita jadikan Mubeslub ini momentum memperkuat persaudaraan di tubuh GPdI,” tegas Dr. Jeane.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Pusat GPdI, Pdt. Dr. Johnny Weol, MM., M.Th., menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam perumusan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) GPdI 2025. Menurutnya, AD-ART adalah dasar pijakan kehidupan organisasi yang harus disusun dengan keterbukaan, musyawarah, dan semangat kebersamaan.
> “AD-ART GPdI 2025 harus menjadi dokumen yang hidup, mencerminkan aspirasi seluruh jemaat, serta menjawab tantangan zaman. Karena itu, keterlibatan semua pemangku kepentingan menjadi sangat penting,” ujar Pdt. Johnny.
Dari daerah, Ketua Majelis Daerah GPdI Sulawesi Utara, Pdt. Yvonne I. Awuy Lantu, menyatakan komitmen dan tekad penuh untuk menyukseskan jalannya Mubeslub di Manado. Ia menegaskan bahwa panitia dan seluruh jemaat di Sulut telah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik demi kelancaran acara ini.
> “Kami bertekad memberikan yang terbaik, bukan hanya demi suksesnya acara, tetapi juga demi kemuliaan nama Tuhan dan kemajuan GPdI ke depan,” ungkap Pdt. Yvonne.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Panitia Mubeslub, Pdt. John Weol, yang menegaskan bahwa hanya dengan pertolongan Roh Kudus, seluruh agenda dapat berjalan dengan lancar. Ia berharap Roh Kudus memimpin setiap pemimpin dan peserta yang hadir.
> “Kiranya Roh Kudus menguasai hati dan pikiran kita, sehingga keputusan-keputusan penting yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kehendak Tuhan,” ujar Pdt. John.
Acara pembukaan Mubeslub GPdI ini berlangsung penuh semangat, diwarnai doa, pujian, serta kehadiran tokoh pemerintah daerah yang memberi dukungan penuh terhadap kegiatan besar ini. Kehadiran Gubernur Sulawesi Utara melalui perwakilannya menunjukkan perhatian serius pemerintah terhadap peran strategis gereja dalam menjaga kerukunan umat beragama.
Mubeslub GPdI di Manado tahun ini diharapkan menjadi tonggak sejarah baru bagi perjalanan organisasi, khususnya dalam menata ulang arah pelayanan dan memperkuat dasar organisasi melalui AD-ART yang baru. Para pemimpin GPdI bertekad menjadikan momentum ini sebagai sarana memperkokoh persatuan, memperkuat pelayanan, serta menjaga kerukunan dalam tubuh Kristus.
Pdt. Dr.Chemuel Watulingas, SH., M.Th.,CSM Biro Infokom GPdI Banten


